arjamudhine











{Februari 10, 2012}   Makna Kata

Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:

  • binatang = fauna
  • bohong = dusta
  • haus = dahaga
  • pakaian = baju
  • bertemu = berjumpa

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:

  • keras x lembek
  • naik x turun
  • kaya x miskin
  • surga x neraka
  • laki-laki x perempuan
  • atas x bawah

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh:

  • Amplop (homofon)
    • Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)
    • Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)
  • Bisa (homofon)
    • Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
    • Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
  • Masa dengan Massa (homograf)
    • Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
    • Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)

Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher. Contoh:

  • Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
  • Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
  • Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
  • Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :

  • Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
  • Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
  • Hipernim : Odol. Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dll.
  • Hipernim : Kue. Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb.
Iklan


{Februari 8, 2012}   Keseh

Mungkin masalah yang satu ini semua orang pasti pernah mengalaminya, yaitu komedo. Saya akan memberikan sedikit tips cara menghilangkan komedo, Tapi sebelumnya ada baiknya kalau kita mengetahui apa komedo itu.

Komedo adalah Kotoran penyumbat pori-pori ini berbentuk kecil, berwarna hitam atau putih. Dengan komedo, wajah halus terlihat kotor dan kusam. Komedo muncul akibat terjadinya penumpukan minyak berlebih (sebum), serta sel kulit mati. Saat membersihkan wajah, komedo sering terabaikan.Ada dua jenis komedo:

1. Blackhead (komedo terbuka), tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo ini berwarna kehitaman karena teroksidasi oleh udara.

2. Whitehead (komedo tertutup), berada di balik lapisan kulit ari yang tersumbat kotoran dan lemak, tampak seperti benjolan kecil-kecil di bawah kulit.

Biasanya, komedo muncul di area T (dahi, hidung, dan dagu), juga di bawah mata dan pipi. Jangan menghilangkan komedo dengan cara memencetnya, karena malah akan merangsangnya menjadi jerawat bernanah yang akan memperparah kondisi wajah, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Agar komedo hilang:

1. Kenali jenis kulit. Biasanya, komedo mudah muncul pada kulit wajah berminyak. Dengan mengenali jenis kulit, Anda bisa lebih mudah memilih produk pembersih wajah yang sesuai.

2. Pilih pembersih yang tepat, yang dapat membuat kulit wajah benar-benar bersih, segar, dan kenyal. Beri toleransi waktu sebulan untuk mengetes efektivitas pembersih yang Anda gunakan.

3. Pilih pelembab yang cocok. Bagi kulit normal dan berminyak, gunakan pelembab oil free. Sebenarnya, tubuh memiliki sistem alami yang bisa mengatur kelembaban kulit.

4. Hindari produk comedogenic. Produk lain yang bisa menimbulkan komedo adalah susu pembersih, tabir surya, alas bedak, bedak padat, shampo berbahan ginseng, dan kondisioner. Perlu diketahui, bedak padat merupakan produk yang mengandung zat comedogenic paling tinggi. Penggunaan bedak padat terlalu lama tak hanya menimbulkan komedo, tetapi juga jerawat.

5. Hidup sehat dan cukup gizi. Cukup tidur dan istirahat, hindari stres. Hal ini mungkin terdengar klise, namun coba terapkan hal kebiasaan ini, dan lihat hasilnya.

6. Facial menjadi salah satu cara untuk menghilangkan komedo secara tuntas dan tepat. Lakukan facial secara berkala dan setelah masa haid. Hal ini untuk menghindari terjadinya perubahan hormon dan kelenjar sebasia selama masa haid, yang memproduksi minyak lebih aktif.

7. Batasi mengonsumsi cokelat, susu cokelat, durian, kacang tanah, telur, kacang mete, keju, alpukat, mangga matang, kerang, krim bubuk, segala jenis susu (full cream, low atau non fat), gorengan, santan, dan daging berlemak.

8. Jika tak sabar dan ingin segera menghilangkannya, pergi saja ke dokter kulit. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk facial dan memberikan obat tertentu. Jika komedonya sudah sangat banyak, dokter akan menggunakan bantuan teknologi laser.

Tips mengangkat komedo:

1. Gunakan putih telur

* Ambil sedikit putih telur, tempatkan di wadah, kocok hingga berbusa. Oleskan di sekitar hidung atau bagian wajah yang berkomedo. Tutup dengan tisu. Biarkan hingga benar-benar kering. Lepaskan tisu secara perlahan. Di bagian dalam tisu, akan terlihat bintik-bintik komedo yang terangkat.

2. Scrub sayur dan masker kacang

* Blender selembar daun kailan, selembar daun seledri, ¼ buah apel, campur dengan perasan jeruk lemon. Usapkan dan pijat lembut wajah dengan scrub sayur ini, lalu bilas.

* Uapi wajah dengan air panas yang telah diberi 1 sdm garam. Biarkan 10 menit. Uap air garam akan membuka pori-pori, memperlebar pembuluh darah kapiler di bawah kulit dan memperlancar peredarah darah ke kulit.

* Campur sari kacang kedelai dan kacang polong, gunakan sebagai masker, diamkan 30 menit, bilas. Gunakan beberapa kali.



{Februari 8, 2012}   Cara Mudah Agar Kuliah Lancar

Saat menjalani kuliah dan bergaul di kampus pasti ada saja kesulitan yang kita temui. Alih-alih mengganggu proses kuliah, lebih baik berkompromi dengan berbagai ‘racun’ di kampus. Tenang, ada berbagai cara mudah, kok, yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya.

Eksis di dunia maya
     Kebiasaan mengakses FB, Twitter, terbawa sampai di kelas dan jam belajar. Sedikit-sedikit maunya scroll timeline ke bawah!  Sulit menyimak materi yang diberikan dosen!

Solusi:
    Jauhkan ponsel atau laptop dari jangkauan kita agar fokus.    Jangan sekali-sekali bikin jadwal 1 jam belajar, 15 menit lihat ponsel–yang ada lamaan liat ponsel daripada belajar! Dengarkan musik dengan earphone akan membantu berkonsentrasi. Biarkan ponsel berada aman di dalam tas kita saat jam kuliah dan pilih duduk di baris depan! Tatapan dosen pasti mengurungkan niat kita untuk melirik ponsel.

Kerja kelompok   
    Anggota kelompok ada yang nggak kooperatif, nih. Kita dan seorang teman fokus membahas materi makalah, eh, dia sibuk ngegosip, main ponsel, bahkan pacaran. Ganggu banget!

Solusi:
    Jika memungkinkan, sebaiknya pilih teman-teman yang cerdas atau rajin untuk bergabung dengan kelompok kita. Nggak perlu takut dianggap egois, semua orang pasti akan melakukan hal yang sama, kok. Tujuannya, kan, sama, ingin mendapatkan nilai yang baik.
    Kalau pun apes dapat teman pemalas, bagi tugas sesuai kemampuan. Kita yang mencari bahan, sedangkan dia bertugas mengetik. Tetap adil, kan.

Lingkungan sekitar
    Lagi asyik belajar di kamar kos, tiba-tiba terdengar suara musik super keras dari kamar sebelah. Belum lagi kamar terasa lembap karena pendingin ruangan mati. Bukannya fokus baca buku diktat, kita malah sibuk mengusir nyamuk yang hinggap di badan.

Solusi:
    Kalau malas belajar di perpustakaan, ciptakan ruang yang nyaman agar mood untuk belajar bangkit. Tapi untuk menemukannya, kudu eksperimen dulu, nih. Tes diri kita, lebih cocok di ruangan dengan cahaya temaram atau terang. Lebih suka suhu ruangan yang dingin atau di luar ruangan.



Maling cilik mengatur alur nafas karena capai berlari. Mengamati sebuah mangga di genggamannya, itu baru saja didapat dari kebun, dari sebuah lemparan jitu. Diamati sekali lagi lalu dicampakkan. ”ah, ini hanya mangga muda !” celotehnya. Mengapa dia dikejar-kejar ? bukan karena dia mengambil mangga muda mentah, tapi lebih karena dia mencuri mangga yg pasti akan masak. Begitupun, mengapa semua tradisi, budaya, agama sangat perhatian terhadap pencurian walaupun yg remeh ? bukan karena pencurian itu merugikan orang lain, tapi lebih karena itu adalah ide awal penjajahan terhadap bangsa lain. Maka anjurkan kebaikan, walaupun remeh. Dan cegah keburukan walau sepele, tentu dg sikap bijak. Mulailah semua kebahagiaan dari kesederhanaan. Dan, Akhirilah setiap kesengsaraan dari ketergesa-gesaan



{Februari 8, 2012}   Ujian Tuhan

Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.

Kenapa harus saya yang mengalami ini?
Kenapa bukan orang lain saja?
Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini?
Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini?
Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Tuhan tidak adil!

Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan?
Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini. Segalanya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin Anda mempelajari hikmah dari kejadian tersebut.

Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah. Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa Anda mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu mereka bisa sekuat Anda saat ini.

Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu hasil yang positif juga akan kita dapatkan.

Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki masalah sendiri. Ada seorang gadis berparas cantik dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan hampir selalu didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang tampan dan perhatian, di samping masih banyak pria lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya? Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika bertemu pun sikapnya seperti kucing dan anjing. Masing-masing telah menikah lagi. Tak ingin memilih salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.

Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan Anda temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yang Tuhan berikan sesuai dengan porsi kemampuan Anda.



{Februari 8, 2012}   Berdo’a

Kebanyakan orang berdoa ketika masalah menerima mereka. Padahal, doa adalah bahan bakaryang sangat efektif untuk kendaraan kehidupan kita. Karena percuma dikala kita sudah melakukan semuanya untuk berubah tanpa diakhiri dengan doa kepada Allah SWT.

Dalam hal rejeki misalnya, Allah telah menyiapkan rejeki untuk setiap makhluknya. Baik yang melata, yang bernafas dengan paru-paru ataupun dengan pori-pori ditubuhnya, semua telah ada rejekinya.

Hanya saja, setiap rejeki ada  syaratnya, yaitu usaha. Kalaupun ada makanan didepan kita, tetapi kita tidak berusaha mengambilnya, maka itu buka milik kita. Kalaupun roti sudah ada ditangan, tapi kita tidak memakannya, maka itu juga bukan rejeki kita. Jadi  setiap rejeki harus disertai USAHA.

Doa diibaratkan seperti benang sewaktu main layang-lanyang ,tentu saja tanpa benang layang-layang tidak bisa di mainkannya. Juga diibaratkan seperti pohon tanpa manfaat. Doa adalah pemercepat keinginan kita terwujud. Seperti pepatah,

Roda yang berderit akan lebih cepat mendapatkan pelumas, Manusia yang berdoa, akan lebih cepat terkabul keinginannya.

Magnet,  akan selalu menarik besi disekelilingnya. Begitu pula doa , akan menarik keinginan yang ada dalam doa itu terwujud. Itulah gambaran betapa penting nya doa bagi setiap orang. Bagi Remaja berdoalah agar dikuatkan imannya menghadapi setiap cobaan yang diberikan kepadanya serta kuat dalam melawan hawa nafsu. Dan selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Ada empat macam doa yang akan dipercepat prosesnya yaitu: pertama, doa dari ibu kepada anaknya; kedua, doa orang yang berpuasa; ketiga,doa orang yang sedang dalam perjalanan; dan keempat,doa orang yang teraniaya.

Oleh sebab itu, kita harus berbuat baik kepada Ibu, sehingga Ibu akan sangat bahagia dan bersyukur memiliki anak yang saleh seperti kita.Sehingga, insyallah, Ibu kita pun akan selalu mendoakan kebaikan untuk kita.



{Februari 8, 2012}   Definisi Public Relation

Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).



{Februari 7, 2012}   Farewell to Knox

Love and a Six-Foot Leash

Just before Christmas, a young, healthy Knox sent a special holiday package to Chick and then-foster Dora the Explorer.

Today he is gone.

This weekend, our pal from Maryland Knox succumbed to a mysterious illness that grabbed hold a couple of weeks ago, drained his health, left specialists with no answers, and ultimately took his life. Jess and Brian said goodbye on Friday.

It always leaves us a little empty inside when a dog we know passes on to the next world. But Knox left a different, even bigger kind of void– the kind you feel when a young, vibrant life disappears with no reason, little warning, and no explanation.

Please visit Knox’ facebook page or blog and share a few kind words today.

Knox, you were a perfect foster brother, a champion ball chaser, a dapper ladies man, a pit bull ambassador, and the center of your mom and…

Lihat pos aslinya 10 kata lagi



BAB I                         PENGANTAR

ILMU FILSAFAT

 

 

  1. A.    PENGANTAR FILSAFAT
    1. Arti secara Etimologi

Kata philosophia terdiri atas kata phelein yang berarti cinta (love) dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat adalah cinta kebijaksaan (love of  wisdom). Seorang fisuf adalah pecinta atau pencari kebijaksaan.

  1. Arti Termologi
    1. Plato mengatakan filsafat adalah pengetahuan ynag berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
    2. Aristoteles mengatakan filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran.
    3. Rena Descartes mengatakan filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.

 

  1. B.     OBJEK FILSAFAT

Objek filsafat terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

  1. Objek material filsafat

Objek material yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukkan pengetahuan itu.

  1. Ojek formal

Objek formal yaitu sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan.

 

 

 

 

  1. C.    METODE FILSAFAT

Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang terdiri dari dua kata yaitu : meta (menuju. Mealui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (jalan, perjalanan, cara, arah). Jadi metode adalah cara bertindak menurut sisteem aturan tertentu.

Sistem adalah rangkaian proses yang berproses dari suatu bagian kebagian yang lain untuk mencapai satu tujuan.

 

  1. D.    CIRI-CIRI FILSAFAT
    1. Menyeluruh

Artinya, pemikiran ynag luas karena tidak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandangan tertentu

  1. Mendasar

Artinya, pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya, sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan.

  1. Spekulatif

Artinya, hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasr bagi pemekiran selanjutnya.

 

  1. E.     ASAL DAN PERANAN FILSAFAT
    1. Asal Filsafat
      1. Keheranan
      2. Kesangsian
      3. Kesadaran Akan Keterbatasn
  2. Peranan Filsafat
    1. Pendobrak
    2. Pembebas
    3. Pembimbing

 

 

 

  1. F.     KEGUNAAN FILSAFAT

Pada umumnya filsaft dapt membantu unutk mendalami berbagai pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas dan lingkup tanggung jjawabnya. Kemampuan itu dipelajari dari dua jalur yaitu :

  1. Sistematik

Artinya filsafat menawarkan berbagai metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggungjawab dan keadilan dan sebagainya.

  1. Historis

Artinya sejarah filsaf itu sendiri.

 

  1. G.    PEMBAGIAN (CABANG-CABANG) FILSAFAT

Cabang filsafat ada lima yaitu sebagai berikut :

  1. Logika adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat.
  2. Epistemologi adalah bagian filsafat yang membicaran tentang terdinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan.
  3. Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk.
  4. Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan.
  5. Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Metafisika membicarakan sesuatu disebaliknya yang tampak.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II                        FILSAFAT PENGATAHUAN

                                    (EPISTEMOLOGI)

 

 

 

  1. A.    PENGERTIAN EPISTEMOLOGI

      Epistemologi berasal dari kata Yunani yang terdiri dari : episteme biasa diartiakn pengetahuan atau kebenaran, dan logos diartikan pikiran, kata, atau teori. Epistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengatahuan yang benar dan lazimnya hanya disebut teori pengetahuan.

  1. Logika Material

Logika formal bersangkutan dengan masalah kebenaran formal yang acap kali juga dinamakan keeabsahan (jalan) pemikiran.

  1. Kriteriologia

      Adalah ukuran untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan tertentu.

  1. Kritika Pengetahuan

Kritika disini adalah sejenis usaha manusia untuk menetapkan apakah sesuatu pikiran atau pengetahuan manusia itu sudah benar atau tidak benar dengan jalan meninjaunya secara sedalam-dalamnya.

  1. Gnoseologia

     Istilah gnoseologia berasal dari kata gnosis (pengetahuan yang bersifat keahlian) dan         logos (ilmu pengetahuan).

  1. Filsafat Pengetahuan

Secara singkat dapat dikatakan filsafat pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan.

 

 

  1. B.     ARTI PENGETAHUAN

Pengetahuan  adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu.

 

  1. C.    TERJADINYA PENGETAHUAN
    1. Pengalaman  Indra (Sense Experience)

Pengalaman indra merupakan sumber pengetahuan yang berupa alat-alat untuk menangakap objek dari luar diri manusia melaluai kekuatan indra. Kekhilafan akanterjadi apabila ada ketidak normalan di antara alat-alat itu.

  1. Nalar (Reason)

Nalar adalah suatu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapat pengetahuan baru.

  1. Otoritas (Authority)

Otoritas adalah kekeuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui ole kelompoknya.

  1. Intuisi (Intuition)

Intuisi adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan atau stimulus mampu untuk membuat pernytaan yang berupa pengetahuan.

  1. Wahyu (Revelation)

Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan umatnya.

  1. Keyakinan (Faith)

Keyakinan adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.

 

  1. D.    JENIS-JENIS PENGETAHUAN

Pengetahuan menurut Soejono Soemargono (1983) dapat di bagi menjadi dua yaitu :

  1. Pengethuan Nonilmiah

Ialah segenap hasil pemahaman manusia atas mengenai barang sesuatu atau ojek tertentu yang terdapat dalan kehidupan sehari-hari.

  1. Pengetahuan Ilmiah

Ialah pengetahuan yang sudah lebih sempurna karena telah mempunyai dan memenuhi syarat-syarat tertentu dengan cara berpikir yang khas, yaitu motodologi ilmiah.

 

  1. E.     ASAL USUL PENGETAHUAN
    1. Aliran-Aliran dalam Pengetahuan
      1. a.   Rasionalisme
      2. b.   Empirisme
      3. c.    Kritisisme
      4. Positivme

 

  1. Metode Ilmiah
    1. Metode Ilimiah yang Bersifat Umum
      1. Metode analisis
      2. Metode sintesis
      3. Metode deduksi
      4. Metode induksi
      5. Metode Penyelidikan Ilmiah
        1. Metode siklus-empiris
        2. Metode vertical
        3. Sarana Berpikir Ilimah
          1. Bahasa Ilmiah
          2. Logika dan Matematika
          3. Logika dan Statistika

 

 

BAB III                      RUANG LINGKUP

                                    FILSAFAT ILMU

 

 

  1. A.    PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang yang digunakan dan terhadap struktur penelaran tentang system lambang yang digunakan.

 

  1. B.     OBJEK FILSAFAT ILMU
    1. Ojek Material Filsafat Ilmu

Adalah ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tetentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum.

  1. Objek Formal Filsafat Ilmu

Objek formal filsaft ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan.

 

  1. C.    LINGKUPAN FILSAFAT ILMU MENURUT
    1. Perenungan mengenai konsep dasar, struktur formal, dan metodologi ilmu.
    2. Persoalan-persoalan ontology dan epistemology yang khas.

 

  1. D.    PROBLEMA FILSAFT ILMU
    1. Metodologi
    2. Landasan ilmu-ilmu
    3. Ontologi

 

  1. E.     MANFAAT BELAJAR FILSAFAT ILMU
    1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan imiah.
    2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan.
    3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

 

BAB IV                                 APA ITU

                                               ILMU PENGETAHUAN

 

 

  1. A.    DEFINISI ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional, empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan  pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

 

  1. CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN
    1. Empiris, pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
    2. Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengethuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
    3. Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
    4. Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
    5. Verifikasi, dapat di periksa kebenarannya oleh siapa pun juga.

 

  1. KERAGAMAN DAN PENGELOMPOKAN ILMU PENGETAHUAN
    1. Deskripsi
    2. Preskripsi
    3. Eksposisi Pola
    4. Rekonstruksi Historis

 

  1. SUSUNAN ILMU PENGATUHAN
    1. Langkah-langkah Dalam Ilmu Pengetahuan
    2. Limas Ilmu
    3. Siklus Empiris
    4. Penjelasan dan Ramalan

 

  1. E.     ILMU DAN TEKNOLOGI

Pada tataran nilai-ideasional, muncul permasalahan yang lebih kompleks berkaitan dengan kedudukan dan peran ilmu dan teknologi dalam perubahan peradaban manusia, yang berkaitan dengan pergeseran nilai maupun yang terkait dengan berbagai dampak ideasional dari perkembangan ilmu dan teknologi terhadap komponen pengetahuan manusia yang lain.

 

  1. F.     WUJUD ILMU

Suatu penjelasan yang sistematis harus dimulai dengan segi pada manusia yang menjadi pelaku dari fenomena yang disebut ilmu.

 

 

BAB V                                  SEJARAH PERKEMBANGAN

                                               ILMU PENGETAHUAN

 

 

  1. A.    PENGANTAR

Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidak berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodic, karena setiap periode,  karena setiap periode menampilkan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

 

  1. ZAMAN PRA YUNANI KUNO

Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Karena itu, zaman pra Yunani Kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun.

 

 

  1. C.    ZAMAM YUNANI KUNO

1.Zaman Kemasan Filsafat Yunani

  1. Masa Helinistis dan Romawi

 

  1. D.    ZAMAN ABAD PERTENGAHAN

Agama Kristen menjadi problema kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal.

 

  1. E.     ZAMAM RENAISSANCE

Renaissance ialah zaman peralihan ketika abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan Modren.

 

  1. F.     ZAMAN MODREN

Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance.

 

 

BAB VI                   PRINSIP-PRINSIP

                                 METODOLOGI

 

 

  1. A.    PENGANTAR

Metodologi merupakan hal yang dikaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi cirri-ciri ilmiah.

 

  1. B.     PENGERTIAN METODOLODI

Metode penelitian adalah membahas tentang dasar-dasr filsafat ilmu dari metode penelitian, karena metodologi belum memiliki laangkah-langkah praktis.

 

  1. C.    UNSUR-UNSUR METODOLOGI
    1. Interpretasi

Artinya menafsirkan, membuat tafsiran, tetapi yang bersifat subjektif (menurut selara orang yang menafsirkan) melainkan harus bertumpu pada evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang autentik.

  1. Induksi dan Deduksi

               Siklus ini diberi bentuk tersendiri dalam penelitian filsafa, berhubungan dengan sifat-sifat          objek formal yang istimewa yaitu manisia.

  1. Koherensi Intern

Yaitu usah auntuk memahami secara benar guna memperoleh hakikat dengan menunjukkan semua unsure structural dilihat dalam suatu struktur yang konsisten, sehingga benar-benar merupakan internal relation.

  1. Holistis

Tinjauan secara lebih mendalam untuk mencapai kebenaran secara utuh.

  1. Kesinambungan Historis

Jika ditinjau menurut perkembangannya, manusia itu makhluk historis. Manusia disebut demikian karena ia berkembang dalam pengalaman dan pikiran, bersama dengan lingkungan zamannya.

  1. Idealisasi

Idealisasi merupakan proses untuk membuat ideal, artinya upaya dalam penelitian untuk memperoleh hasil yang ideal atau yang sempurna.

  1. Komparasi

Adalah usaha untuk memperbandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian sehingga dapat menjadi lebih jelas dan lebih tajam.

  1. Heuristika

Adalah metode untuk menemukan jalan baru secara ilmiah untuk mememcahkan masalah.

  1. Analogikal

Adalah filsafat meneliti arti, nalai dan maksud yang diekspresikan dalam fakata dan data.

  1. Deskripsi

Seluruh hasil penelitian harus dapat dideskripsikan.

 

  1. PANDANGAN TENTANG PRINSIP METODOLOGI

Menurut Michael Polinyi pengembangan ilmu pengetahuan menutut kehidupan Kreatif masyarakat ilmiah yang pada gilirannya didasarkan pada kepercayaan akan kemungkinan terungkap kebenaran-kebenaran yang hingga kini masih tersembunyi.

 

 

BAB VII                                 PENEMUAN KEBENARAN

 

  1. A.    CARA PENEMUAN KEBENARAN
    1. Penemuan Secara Kebetulan
    2. Penemuan Coba dan Ralat
    3.  Penemuan Melalui Otoritas atau Kewibawaan
    4. Penemuan Secara Spekulatiff
    5. Penemuan Kebenaran dengan Cara Berpikir Kritis dan Rasional
    6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah

 

  1. B.     DEFINISI KEBENARAN

Kebenaran adalah keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya).

 

  1. C.    JENIS-JENIS KEBENARAN

Kebenaran terbagi menjadi dua yaitu :

  1. Kebenaran Mutlak

Adalah kebenaran yang datangnya hanya dari semata yang Maha Benar.

  1. Kebenaran Nisbi

Adalah kebenaran yang masih tegantung situasi dan kondisi (datangnya dari manusia).

 

 

  1. D.    SIFAT KEBENARAN

Kebenaran memiliki tiga sifat yaitu sebagai berikut :

  1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan.
  2. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya.
  3. Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan.

 

  1. E.     TEORI KEBENARAN DAN KEKHILAFAN
    1. Kebenaran
      1. Teori Kebenaran Saling Berhubungan
      2. Teori Kebenaran Saling Berkesesuaian
      3. Terori Kebenaran Inherensi
      4. Teori Kebenaran Berdasarkan Arti
      5. Teori Kebenaran Sintaksis
      6. Teori Kebenaran Nondeskripsi
      7. Teori Kebenaran Logik yang Berlebihan.

 

  1. Kekhilafan

Kekhilafan terjadi karena kesalahan pengambilan kesimpulan yang tidak runtut terhadap pengalaman-pengalaman.

 

 

BAB VIII                              DEFINISI DAN

                                               PENALARAN

 

  1. A.    DEFINISI

Definisi dapat diartikan penjelasan apa yang dimaksudkan dengan sesuatu trem, atau dengan kata lain definisi ialah subuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu trem.

 

  1. 1.      Macam-Macan Definisi
    1. Defenisi Nominalis

Ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yanglebih umumdimengerti.

  1. Definisi Realis

Ialah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh suatu trem.

  1. Definisi Praktis

Ialah penjelasan tentang hal sesuatu yang ditinjau dari segi penggunaan dan tujuannya yang sederhana.

 

  1. 2.      Syarat-Syarat Definisi
    1. Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri yang hakiki dari apa yang didefinisikan.
    2. Sebuah definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti dengan yang didefinisikan.
    3. Sebuah definisi harus menghindarikan pernyataan yang memuat trem yang didefinisikan.
    4. Sebuah difinisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam bentuk rumusan yang positif.
    5. Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan.

 

  1. B.     PENALARAN
    1. 1.      Prinsip-Prinsip Penalaran
      1. Prinsip identitas
      2. Prinsip kontradiksi
      3. Prinsip ekslusi tertii
  2. 2.      Penalaran Proposisi Kategoris
    1. a.      Pengertian Proposisi Katagoris

Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua trem sebagai subjek dan predikat serta dapat dinialai benar atau salah.

  1. b.      Penalaran Proposisi Kategoris

Penalaran dalam logika pada umumnya dibedakan antara penyimpulan langsung dan penyimpulan tidak langsung.

  1. 3.      Pengertian Generalis

Generalis (berlaku umum) adalah penelitian yang dapat dilakukan ditemapt lain nemun masih menghasilkan hasil yang sama.

Syarat-syarat generalis adalah :

  1. Generalisasi harus tidak terbatas secra numerik.
  2. Generalis harus tidak terbatas secara spasio-temporal.
  3. Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian.

 

  1. C.    SILOGISME KATEGORIS

Silogisme adalah proses menggabungkan tiga proposisi, dua menjadi dasr penyimpulan, dan yang satu menjadi kesimpulan. Silogisma kategoris berarti argument yang terdiri dari tiga proposisi yang saling berkaitan.

 

  1. D.    PROPOSISI MAJEMUK

Proposisi majemuk adalah perynataan yang terdiri atas dua bagian yang dapat dinilai benar atau salah.

 

  1. E.     SESAT FIKIR

Sesat piker terjadi karena bentuknya tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan demikian itu dalah kesesatan formal. Kesesatan formal terjadi karena pelanggaran terhadap kaidah-kaidah logika.

 

BAB IX                                 HUBUNGAN DAN PERANAN ILMU PENGETAHUAN

                                               TERHADAP PENGAMBANGAN KEBUDAYAAN

                                               NASIONAL

 

 

  1. A.    ILMU DAN MASYARAKAT

Deawasa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah manusia sekarang tidak dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan.

 

  1. B.     PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.

Sedangkan unsure kebudayaan berarti bagian suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu.

 

  1. C.    PENGARUH TIMBAL BALIK ANTAR ILMU DAN KEBUDAYAAN
    1. Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung pengembangan kebudayaan.
    2. Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukkan watak bangsa.

 

  1. D.    PERANAN ILMU TERHADAP PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Pengembangan kebudayaan nasional pada hakikatnya adalah perubahan dari kebudayaan yang sekarang bersifat konvensional kearah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi tujuan nasional

 

  1. E.     STRATEGI KEBUDAYAAN

Strategi kebudayaan merupakan upaya bagaiman menangani kebudayaan khususnya di Indonesiayang beragam budaya.

 

 

BAB X                                              ETIKA KEILMUAN

 

 

  1. A.    ANTARA ETIKA, MORAL, NORMA, DAN KESUSILAAN

Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah lakuatau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik buruk.

Moral adalah ajaran, wejangan, khotbah, peraturan lisan atau tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia yang baik.

Norma adalah alat tukang kayu atau tukang batu yang berupa segitiga. Kemudian norma berarti sebuah ukuran.

Kesusilaan adalah hasil suatu “menjadi” yang terjadi di dalam jiwa.

 

 

  1. B.     PENDEKATAN ONTOLOGI

Ontologi adalah cabang filsafatyang membicarakan tentang yang ada. Secara ontologism ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada dearah-daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia.

 

C. PENDEKATAN EPITEMOLOGI

Epistemologi adalah cabagng filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan vasidalitas atau kebenaran pengetahuan. Landasan epistemology ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah.

 

D. PENDEKATAN AKSIOLOGI

Aksiologi adalah cabang filsafat yang tentang nilai secara umum. Untuk kepentingan manusia ilmu pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dupergunakan secara komunal dan universal.

 

  1. E.  SIKAP ILMIAH YANG HARUS DIMILIKI ILMUWAN

Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang didalam dirinya memiliki karakteristik kritis, rasional, logis, objektif, dan terbuka. Hal ini merupakan suatu keharusan bagi seorang ilmuwan untuk melakukannya.

 

 

BAB XI                                  STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU

                                                DI INDONESIA

 

 

  1. A.    PENGERTIAN PARADIGMA

Paradigma adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoritisyang umum (merupakan suatu sumber ilmiah), sehingga menjadi suatu sumber hokum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, cirri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

 

  1. B.     LANDASAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS, AKSIOLOGIS, DAN ANTROPOLOGIS PANCASILA

 

  1. 1.      Landasan Ontologi Pancasila

Ontologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan tatanan dan struktur kenyataan dalam arti yang luas. Atas dasar pengertian tersebut, pendangan ontology dari pancasila adalah Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil.

 

  1. Landasan Epistemologis Pancasila

Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki secara kritis hakikat, landasan, batas-batas, dan patoakn kesahihan pengetahuan. Epistemologi pancasila dimaksudkan mencari sumber-sumber pengetahuan dan kebenaran dari pencasila.

 

  1. Lndasan Aksiologis Pancasila

Landasan aksiologi pancasila merujuk pada nilai-nilai dasr yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945.

 

  1. Landasan Antropologis Pancasila

Antropologis pancasila memandang manusia sebagai monopluralis.

 

 

  1. C.    PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN ILMU PENGATAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pada hakikatnya pancasila sebagai paradigm pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai pancasila. Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi pembangunan iptek demi kesejahteraan hidup manusia.

 

  1. D.    VISI ILMU DI INDONESIA

Visi adalah wawasan ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi ilmu di Indonesia ada tiga yaitu :

  1. Teologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang hraus kita pergunakan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
  3. Intergral atau Intregratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.

 

 

 

 

 



{Februari 6, 2012}    MAKALAH ILMU…

 

MAKALAH

 

ILMU KALAM

 

PERBANDINGAN ANTARA ASY’ARIYAH DENGAN  MU’TAZILAH

Dosen Pembimbing : Abdullah Firdauz,LC.MA

 

 

 

 

NAMA : ARJAMUDIN

NIM :UR.110973

                                                                                         

JURUSAN FUBLIC RELATION

FAKULTAS USHULUDDIN  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AKADEMIK

  2011/2012

 

KATA PENGANTAR

 

Assalamualikum wr.wb

Pertama-tama, saya mengajak semua untuk senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah begitu banyak melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga sampai saat ini kita masih dalam perlindungan-Nya.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdullah Firdauz,LC.MA selaku dosen mata kuliah Ilmu Kalam yang memberikan pelajaran serta bimbingan yang tidak pernah putus kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini jauh dari sempurna dan tentu masih banyak kesalahan, kejanggalan dan kehilafan serta kekurangan disana sini. Tapi ini bukan lah halangan untuk memahami Mu’tazilah dan Asy’ariyah ini, justru ini akan menjadi pendorong semangat dalam mengejar pengetahuan di maksud untuk di kuasai secara utuh.

Akhirnya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini kami  harapkan. Untuk menjadi bahan acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

 

Wassalamu’alaikum Wr.Wb   

                                       Jambi, 14 November 2011

                                                                                                       Penulis

 

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………     i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………      ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang ……………………………………………………………………….       1

B.     Rumusan Masalah …………………………………………………………….       1

C.     Tujuan ……………………………………………………………………………..      1

D.    Manfaat ……………………………………………………………………….……      1

BAB II PEMBAHASAN

A.    Asal Nama Mu’tazilah ………………………………………………………..…..     2

B.     Sejarah Munculnya Mu’tazilah………………………………………………….      2

C.     Aliran Mu’tazilah ……………………………………………………………..…       3

D.     Lima Ajaran Mu’tazilah ………………………………………………………….      7

E.     Pengertian Asy’ariyah …………………………………………………………        6

F.      Awal Munculnya Aliran Asy’ariyah ……………………………………………      6         

G.    Aliran Asy’ariyah ………………………………………………………..……..         8

H.    Paham Asy’ariyah ………………………………………………………….…..        9

I.       Perkembangan Aliran Asy’ariyah ………………………………………..……      9

J.       Penyebab Keluarnya Al-Asy’ari Dari Aliran Mutazilah ……………………        9

K.    Cirri-Ciri Penganut Aliran Asy’ariyah …………………………………………       11

L.     Tokoh-Tokoh Aliran Asy’ariyah ……………………………………………….       11

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan

B.     Saran

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………..….      14

 

BAB I

 

PENDAHULUAN

 

  1. A.      Latar Belakang

Sebelum kita membahas lebih jauh dari Asy’ariyah dan Mu’tazilah saya sebagai penulis makalah ini mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak  Abdullah Firdauz,LC.MA, dan kepada teman-teman yang telah memberikan saran dan kritikan sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk itulah saya menghibau para teman-teman untuk dapat  membandingkan antara mu’tazilah dengan al-asy’ariyah.

 

  1. B.       Rumusan masalah
    1. Agar dapat membandingkan antara aliran  Mu’tazilah dengan Asy’ariyah?
    2. Apa pengertian Mu’tazilah?
    3. C.       Apa pengertian Asy’ariyah  ?
    4. D.       Agar mengetahui lima ajaran Mu’tazilah menurut Abu Huzail Al-Allaf.

 C.       Tujuan

A.  Agar mengetahui sejarah munculnya aliran Mu’tazilah danAsy’ariyah

  1. B.   Agar dapat memahami aliran Mu’tazilah dan Asy’ariyah.
  2. Agar dapat membedakan antara Mu’tazilah dan Asy’ariyah.
  3. D.      Manfaat
    1. A.  Dapat mengambil hikmah diantara perbedaan aliran Mu’takzilah dengan Asy’ariyah.

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. A.      ASAL NAMA MU’TAZILAH

Secara harifah kata  mu’tazilah berasal dari kata I’tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri. Nama ini pada mulanya diberikan oleh orang diluar mu’tazilah, karena tokoh pendirinya. Washil bin Atha’. Mu’tazilah berarti  memisahkan atau menjauhkan diri dari yang salah sebagi suatu  tindakan terbaik. [1]

B.       SEJARAH MUNCULNYA MU’TAZILAH

Kelompok pemuja akal ini muncul di kota Bashrah (Irak) pada abad ke-2 Hijriyah, antara tahun 105-110 H, tepatnya di masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan dan khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha’ Al-Makhzumi Al-Ghozzali. Ia lahir di kota Madinah pada tahun 80 H dan mati pada tahun 131 H. Di dalam menyebarkan bid’ahnya, ia didukung oleh ‘Amr bin ‘Ubaid (seorang gembong Qadariyyah kota Bashrah) setelah keduanya bersepakat dalam suatu pemikiran bid’ah, yaitu mengingkari taqdir dan sifat-sifat Allah. [2]

Seiring dengan bergulirnya waktu, kelompok Mu’tazilah semakin berkembang dengan sekian banyak sektenya. Hingga kemudian para dedengkot mereka mendalami buku-buku filsafat yang banyak tersebar di masa khalifah Al-Makmun. [3]

Mengapa Disebut Mu’tazilah?

Mu’tazilah, secara etimologis bermakna: orang-orang yang memisahkan diri. Sebutan ini mempunyai suatu kronologi yang tidak bisa dipisahkan dengan sosok Al-Hasan Al-Bashri, salah seorang imam di kalangan tabi’in.

C.    Aliran Mu’tazilah

Aliran mu’tazilah, sebagai aliran kalam yang bercorak rasional, berpendapat bahwa perbutan tuhan hanya terbatas pada hal-hal yang dikatakan baik. Namun, ini tidak berarti bahwa tuhan tidak mampu melakukan perbuan buruk. Tuhan tidak melakukan perbuatan buruk karena ia mengetahui keburukan dari perbuatan buruk itu.

Andai kata tuhan melakukan perbuatan buruk, pernyataan bahwa ia menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dengan hak, tentulah tidak benar atau merupak berita bohong.[4]

Dasar pemikiran tersebut serta konsep tentang keadilan tuhan yang sejajar dengan paham adanaya batasan-batasan bagi kekuasaan dan kehendak tuhan, mendorong kelompok mu’tazilah untuk berpendapat bahwa tuhan mempunyai kewajiban terhadap manusia. Kewajiban-kewajiabn itu dapat disimpulkan dalam satu hal, yaitu kewajiban berbuat baik, bahkan yang terbaik (ash-Shalah wa al- ashalah) mengonsekuensikan aliran mu’tazilah memunculkan kewajiban Allah sebagai berikut :[5]

a.       Kewajiban tidak memberi beban di luar kemampuan manusia.

Memberikan kemampuan di luar kempuan manusia  (taklif ma yutaq) adalah bertentangan dengan faham baik dan terbaik. Hal ini bertentangan dengan faham mereka tentang keadilan tuhan. Tuhan tidak adil jika memberikan beban yang terlalu berat kepada manusia.

b.      Kewajiban Mengirimkan Rasul

Bagi aliran mu’tazilah bahwa akal dapat mengetahui hal-hal gai. Pengiriman rasul tidaklah begitu penting.namun, mereka memasukkan pengiriman rasul kepada umat manusia menjadi salah satu kewajiban Tuhan. Argumentasi mereka adalah kondisi akal yang tidak dapat mengetahui setiap apa yang harus diketahui manusia tentang tuhan dan alam gaib. Oleh karena itu, tuhan berkewajiban berbuat baik dan terbaik bagi manusia dengan cara mengirim rasul. Tanpa rasul, manusia tidak akan memperoleh hidup baik dan terbaik di dunia dan di akhirat nanti.

c.       Kewajiban Menepati Janji (Al-Wa’d ) dan Ancaman (Al-Wa’id)

Janji dan ancaman merupakan salah satu dari lima dasar kepercayaan aliran mu’tazilah. Hal ini erat hubungannya dengan dasar keduannya yaitu keadilan. Tuhan akan bersifat tidak adil jika tidak menepati janji untuk memberikan pahal untuk orang yang berbuat baik;dan menjalankan ancaman bagi orang yang berbuat jahat. Selanjutnya keadaan tidak menepati janji dan tidak menjalankan ancaman bertentangan dengan maslahat dan kepentingan manusia. Oleh karena itu, menati janji dan menjalankan ancaman adalah wajib bagi tuhan.[6]

Mu’tazilah mempunyai asas dan landasan yang selalu dipegang erat oleh mereka, bahkan di atasnya-lah prinsip-prinsip mereka dibangun.

Asas dan landasan itu mereka sebut dengan Al-Ushulul-Khomsah (lima landasan pokok). Adapun rinciannya sebagai berikut:

 D.      LIMA AJARAN MU’TAZILAH

Lima ajaran yang dirumuskan oleh, Abu Huzail Al-Allaf :

  1. Al-tahuhid ( keesaan Allah)
  2. Al-Adl (keadilan Allah)
  3. Al-Wa’dwa’id ( janji dan ancaman)
  4. Al-Manzilah bain al- manzilatain
  5. Amar Makhruf dan Mahi Mungkar.

1.      Al-thuhid

Al-athuhid ( pengesaan tuhan) merupakan perinsip utama dan inti sari  ajaran mu’tazilah. Namun, bagi mu’tazilah, tauhid  memiliki arti yang spesifik dari  prinsip-prinsip Al-Tahuhid, lahir beberapa pendapat mu’tazilah diantaranya

  1. Manafikan sifat-sifat Allah, mu’tazilah tidak mengakui adanya sifat-sifat pada Allah.
  2. Al-Quran adalah mahkluk, karena itu al-quran diciptakan dan tidak qadim.
  3. Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat kelak.
  4. Tuhan tidak sama dengan mahkluk  (tajassum).
  5. 2.      Al-Adl ( Keadilan Tuhan).

Mu’tazilah sangat menekankan bahwa tuhan itu adil dan tidak berlaku lazim pada umat manusia.

3.      Al-Wa’d Wa Al-Wa’id ( Janji Baik Dan Ancaman)

Yaitu janji Allah yang akan  diberikan pahala kepada orang yang bebuat baik dan menyiksa orang yang berbuat jasa.

4.      Al_Manzilah Bain Al- Manzilatain

Seorang muslim yang melakukan dosa besar dan tidak sempat bertobat kepada Allah SWT tidaklah mukmin, tetapi tidak pula kafir.

5.      Amar Makruf dan Nahi Mungkar

Prinsip ini lebih banyak berakaitan dengan masalah hokum atau fiqih. Bahwa amar amkruf dan Nahi Mungkar harus ditegakkan dan di laksanakan. [7]

Ada beberapa pendapat yang menerangkan apa sebab-sebab maka kaum ini di namakan kaum mu’takzilah, yaitu :

  1. Di Bagdad terdapat seorang ulama besar namanya Syekh Hasan Basyryi (w.110H) orang-orang pada saat itu banyak berguru kepadanya dan diantara muridnya itu adalah Washil bin Atha (80-131 H).
  2. Ada orang yang mengatakan bahwa sebab mereka di namakan Mu’tazilah karena mereka mengasingkan diri dari masyarakatsebab pada asalnya adalah penganut Syi’ah yang patah hati akibat menyerahnya Khalifah Hasin bin Ali Thalib kepada Khalifah Muawyah dari bani Umayyah.
  3. Ada juga yang mengtakan bahwa ini adalah kaum yang suka memakai pakaian jelek-jelek dan kasar-kasar dan hidupnya meminta-minta (Darawisy) dn bertempat tinggal jauh dari keramaian orang.[8]
  4. E.     PENGERTIAN ASY’ARIYAH

Menurut Ibn Asakir, ayah asy’ariyah adalah orang yang berpaham Ahlussunnah dan Ahli Hadis. Asy’ariyah menganut paham paham tau’tazilah hanya sampai ia berusia 40 tahun.[9]

F.     AWAL MUNCULNYA ALIRAN ASY’ARIYAH

 

Nama Al-Asy’ariyah diambil dari nama Abu Al-Hasan Ali bin Ismail Al-Asy’ari yang dilahirkan dikota Bashrah (Irak) pada tahun 206 H/873 M. Pada awalnya Al-Asy’ari ini berguru kepada tokoh Mu’tazilah waktu itu, yang bernama Abu Ali Al-Jubai. Dalam beberapa waktu lamanya ia merenungkan dan mempertimbangkan antara ajaran-ajaran Mu’tazillah dengan paham ahli-ahli fiqih dan hadist.

 

Ketika berumur 40 tahun, dia bersembunyi dirumahnya selama 15 hari untuk memikirkan hal tersebut. Pada hari jum’at dia naik mimbar dimasjid Bashrah secara resmi dan menyatakan pendiriannya keluar dari Mu’tazillah. Pernyataan tersebut adalah: “wahai masyarakat, barang siapa mengenal aku, sungguh dia telah mengenalku, barang siapa yang tidak mengenalku, maka aku mengenal diri sendiri. Aku adalah fulan bin fulan, dahulu aku berpendapat bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, bahwa sesungguhnya Allah tidak melihat dengan mata, maka perbuatan–perbuatan jelek aku sendiri yang membuatnya. Aku bertaubat, bertaubat dan mencabut paham-paham Mu’tazillah dan keluar dari padanya.[10]

 

 

Contoh perdebatan antara Imam Al-asy’ary dengan Abu Ali Al-Jubai:

  • Abu Hasan Al-Asy’ary bertanya: Bagaimana menurut pendapatmu tentang tiga orang yang meninggal dalam keadaan berlainan, mukmin, kafir dan anak kecil.
  • Al-Jubai: Orang Mukmin adalah Ahli Surga, orang kafir masuk neraka dan anak kecil selamat dari neraka.
  • Al-Asy’ari: Apabila anak kecil itu ingin meningkat masuk surga, artinya sesudah meninggalnya dalam keadaan masih kecil, apakah itu mungkin?
  • Al-Jubai: Tidak mungkin bahkan dikatakan kepadanya bahwa surga itu dapat dicapai dengan taat kepada Allah, sedangkan Engkau (anak kecil) belum beramal seperti itu.
  • Al-Asy’ari: Seandainya anak itu menjawab memang aku tidak taat. seandainya aku dihidupkan sampai dewasa, tentu aku beramal taat seperti amalnya orang mukmin.
  • Allah menjawab: Aku mengetahui bahwa seandainya engkau sampai umur dewasa, niscaya engkau bermaksiat dan engkau disiksa. Karena itu Aku menjaga kebaikanmu. Aku mematikan mu sebelum engkau mencapai umur dewasa.
  • Al-Asy’ari: seandainya si kafir itu bertanya: Engkau telah mengetahui keadaanku sebagaimana juga mengetahui keadaannya, mengapa engkau tidak menjaga kemashlahatanku, sepertinya? Maka Al-Jubai diam saja, tidak meneruskan jawabannya .

  • G.     Aliran Asy’ariyah

Terhadap pelaku dosa besar, agaknya al-Asy’ari sebagai ahli As-Sunnah, tidak mengfirkan orang-orang yang sujud ke baitullah (Ahl Al _Qiblah) walaupun melakukan dosa besar seperti berzina dan mencuri. Menurutnya, mereka masih tetap sebagai orang yang beriman dengan keimanan yang mereka miliki, sekalipun berbuat dosa besar.

 Akan tetapi, jika dosa besar itu dilakukannya dengan anggapan bahwa hal ini dibolehkan (halal) dan tidak menyakini keharamnnya, ia dipandang telah kafir.

 Adapun balasan diakhirat kelak bagi pelaku dosa besar apabila ia meninggal dan tidak sempat bertobat, maka menurut Al-Asy’ari, hal itu bergantung pada kebijakan Tuhan Yang Maha Berkehendak Mutlak. Tuhan dapat saja mengampuni dosanya atau pelaku dosa besar itu mendapat syafaat dari Nabi SA. Sehingga terbebas dari siksaan neraka atau kebalikannya, yaitu Tuhan memberikannya siksaan sesuai dengan ukuran dosa yang dilakukannya. Meskipun begitu, ia tidak akan kekal di neraka seperti orang-orang kafir lainnya. Setelah penyiksaan terhadapdirinya selesa, ia akan dimasukan ke dalam surga. Dari  paparan singkat ini jelaslah bahwa Asy’ariyah sesungguhnya mengambil posisi yang sama dengan murji’ah. Khususnya dalam pernyataan yang tidak mengafirkan para pelaku dosa besar.[11]

  1. H.    Paham Asy’ariyah

Paham kaum Asy’ariyah berlawanan dengan paham Mu’tazilah. golongan Asy’ariyah berpendapat bahwa Allah itu mempunyai sifat diantaranya, mata, wajah, tangan serta bersemayam di singgasana. Namun semua ini dikatakan la yukayyaf wa la yuhadd (tanpa diketahui bagaimana cara dan batasnya)

Aliran Asy’ari mengatakan juga bahwa Allah dapat dilihat di akhirat kelak dengan mata kepala. Asy’ari menjelaskan bahwa sesuatu yang dapat dilihat adalah sesuatu yang mempunyai wujud. karena Allah mempunyai wujud ia dapat dilihat .

I.       Perkembangan Aliran Asy’ariyah

            Aliran ini termasuk cepat berkembang dan mendapat dukungan luas dikalangan sebelum meninggalnya pendiri Aliran Asy’aiyah itu sendiri yaitu Imam Abu Hasan Ali bin Ismail Al-Asy’ari, yang wafat pada tahun 324 H/934 M.

            Sepeninggalnya Al-Asy’ari sendiri mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat karena pada akhirnya Asy’ariyah lebih condong kepada segi akal pikiran murni dari pada dalil nash.

J.      Penyebab keluarnya Al-Asy’ari dari aliran Mu’tazillah

Penyebab keluarnya Al-Asy’ari dari aliran mu’tazillah antara lain:

  1. Pengakuan Al-Asy’ari telah bertemu Rasulullah SAW sebanyak 3 kali. yakni pada malam ke-10, ke-20 dan ke-30 bulan Ramadhan. dalam mimpinya itu Rasulullah memperingatkannya agar meninggalkan paham Mu’tazillah .
  2. Al-Asy’ari merasa tidak puas terhadap konsepsi aliran Mu’tazilahdalam soal – soal perdebatan yang telah ditulis diatas.
  3. Karena kalau seandainya Al-Asy’ari tidak meninggalkan aliran Mu’tazillah maka akan terjadi perpecahan dikalangan kaum muslimin yang bisa melemahkan mereka

Al-Asy’ari sebagai orang yang pernah menganut paham Mu’tazillah, tidak dapat menjauhkan diri dari pemakaian akal dan argumentasi pikiran. ia menentang dengan kerasnya mereka yang mengatakan bahwa akal pikiran dalam agama atau membahas soal-soal yang tidak pernah disinggung oleh Rasulullah merupakan suatu kesalahan.

Dalam hal ini ia juga mengingkari orang yang berlebihan menghargai akal pikiran, karena tidak mengakui sifat-sifat Tuhan.

 

Beberapa pendapat Al-Asy’ari adalah tentang :       

1. Sifat.

Al-Asy’ari mengakui sifat-sifat Tuhan (Wujud, qidam, baqa, wahdania, sama’, basyar, dll), sesuai dengan zat Tuhan itu sendiri dan sama sekali tidak menyerupai sufat – sifat makhluk. Tuhan dapat mendengar tetapi tidak seperti kita, mendengar dan seterusnya.

 

2. Kekuasaan Tuhan dan Perbuatan manusia.

Al-Asy’ari mengatakan bahwa manusia tidak berkuasa menciptakan sesuatu, tetapi berkuasa untuk memperoleh sesuatu perbuatan.

 

3. Melihat Tuhan pada hari kiamat.

Al-Asy’ari mengatakan bahwa Tuhan dapat dilihat, tetapi tidak menuntut cara tertentu dan tidak pula arah tertentu. Al-Maturidi mengatakan juga bahwa manusia dapat melihat Tuhan .

 

4. Dosa besar

Al-Asy’ari mengatakan bahwa orang mukmin yang mengesakan Tuhan tetapi fasik, terserah kepada Tuhan, apakah akan diampuni-Nya dan langsung masuk syurga atau akan dijatuhi siksa karena kefasikannya, tetapi dimasukkan-Nya kedalam surga .

 

  1. K.     Ciri-ciri Penganut Aliran Asy’ariyah

 

Ciri-ciri orang yang menganut aliran Asy’ariyah adalah sebagai berikut:

  1. Mereka berpikir sesuai dengan Undang-Undang alam dan mereka juga mempelajari ajaran itu.
  2. Iman adalah membenarkan dengan hati, amal perbuatan adalah kewajiban untuk berbuat baik dan terbaik bagi manusia. dan mereka tidak mengkafirkan orang yang berdosa besar.
  3. Kehadiran Tuhan dalam konsep Asy’ariyah terletak pada kehendak mutlak-Nya.
  1. L.      TOKOH-TOKOH ALIRAN ASY’ARIYAH

 

1. Al-Baqillani

 

Namanya Abu Bakar Muhammad bin Tayib, diduga kelahiran kota Basrah, tempat kelahiran gurunya, yaitu Al-Asy’ari. ia terkenal cerdas otaknya, simpatik dan banyak jasanya dalam pembelaan agama. 

Al-Baqillani mengambil teori atom yang telah dibicarakan oleh aliran mu’tazillah sebagai dasar penetapan kekuasaan Tuhan yang tak terbatas. Jauhar adalah suatu hal yang mungkin, artinya bisa wujud dan bisa tidak, seperti halnya aradh. dan menurutnya tiap-tiap aradh mempunyai lawan aradh pula. Disinilah terjadi mukjizat itu karena mukjizat tidak lain hanyalah penyimpangan dari kebiasaan.

 

2. Al-Juwaini

Namanya Abdul Ma’ali bin Abdillah, dilahirkan di Naisabur (Iran), kemudian setelah besar pergi kekota Mu’askar dan akhirnya tinggal di kota Bagdad. kegiatan ilmiahnya meliputi ushul fiqh dan teologi islam.

 

Empat hal yang berlaku pada kedua alam tersebut, alam yang tidak dapat disaksikan dengan alam yang dapat disaksikan, yaitu:

  • Illat : Seperti ada sifat “ilmu” (tahu) menjadi illat (sebab) seseorang dikatakan “mengetahui” (alim).
  • Syarat : Sifat “hidup” menjadi syarat seseorang dikatakan mengetahui
  • Hakikat : Hakikat orang yang mengetahui ialah orang yang mempunyai sifat “ilmu”
  • Akal pikiran : Seperti penciptaan menunjukkan adanya zat yang menciptakan.
  1. Al-Ghazaly

Namanya Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali, gelar Hujjatul Islam, lahir tahun 450 H, di Tus kota kecil di Churassan (Iran). Al-Ghazali adalah ahli pikir islam yang memiliki puluhan karya seperti Teologi islam, Hukum islam, dll

 

Sikap Al-Ghazali yang dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Faishalut Tafriqah bainal islam waz zandaqah dan Al-Iqtishad. menurut Al-Ghazali perbedaan dalam soal – soal kecil baik yang bertalian dengan soal – soal aqidah atau amalan, bahkan pengingkaran terhadap soal khilaffat yang sudah disepakati oleh kaum muslimin tidak boleh dijadikan alasan untuk mengkafirkan orang.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

  1. A.      Kesimpulan

Setelah tersusunnya makalah ini maka dapat saya simpulkan bahwa Nama Al-Asy’ariyah diambil dari nama Abu Al-Hasan Ali bin Ismail Al-Asy’ari yang dilahirkan dikota Bashrah (Irak) pada tahun 206 H/873 M.

Paham kaum Asy’ariyah berlawanan dengan paham Mu’tazilah. golongan Asy’ariyah berpendapat bahwa Allah itu mempunyai sifat diantaranya, mata, wajah, tangan serta bersemayam di singgasana.

Sedangkan Aliran Mu’tazilah, secara etimologis bermakna: orang-orang yang memisahkan diri. Karena mereka berpendapat bahwa tuhan berpendapat bahwa perbutan tuhan hanya terbatas pada hal-hal yang dikatakan baik. Namun, ini tidak berarti bahwa tuhan tidak mampu melakukan perbuan buruk. Tuhan tidak melakukan perbuatan buruk karena ia mengetahui keburukan dari perbuatan buruk itu.

Andai kata tuhan melakukan perbuatan buruk, pernyataan bahwa ia menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dengan hak, tentulah tidak benar atau merupak berita bohong.

B.  Saran

Setelah makalah ini tersusun dan dapat saya selesaikan tepat pada waktunya, saya mengharapkan kepada pembaca supaya makalah ini jadikan sebagai sumber pengetahuan yang akan membawa kita ke jalan yang lebih baik.. Amin-amin yarobal alamin.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Muhammad, Abduh. Teologi Rasional Mu’tazilah harun nasution UIP

Drs.H.M.Yusran Asmuni.PT Raja Grapindo. Jakarta.

Prof..Harun,Nasution.Teologi islam. Aliran-aliran sejarah analisa perbandingan hlm.40-61

Syekh Muhammad Abduh. Risalah Tauhid. Bulan Bintang: Jakarta Hlm.10-17

Drs Abduh Rozak,M.Ag dan Drs.Rosihon Anwar,M.Ag. Ilmu Kalam.Pustaka Setia.Bandung 2007


[1] Prof. Dr. Harun Nasotion. Universitas Indonesia. Jakarta  hlm. 1

[2] Syekh Muhammad Abduh. Risalah Tauhid. Bulan Bintang: Jakarta Hlm.10-17

[3] DR.Abdul Rozak,M.Ag. dan Dr.Rosihon Anwar,M.Ag. “Ilmu Kalam”. Pustaka Setia. Hlm. 156-157.

[4] DR.Abdul Rozak,M.Ag. dan Dr.Rosihon Anwar,M.Ag. “Ilmu Kalam”. Pustaka Setia. Hlm. 153-154.

[5] DR.Abdul Rozak,M.Ag. dan Dr.Rosihon Anwar,M.Ag. “Ilmu Kalam”. Pustaka Setia. Hlm. 154-155.

[6] Dr.Abdul Rozak,M.Ag dan DR.Rosihon Anwar,M.Ag.”Ilmu Kalam”. Pustaka Setia.Hlm.154-155.

[7] Drs.H.M.Yusran Asmuni.PT Raja Grapindo. Jakarta. Hlm116

[8] Muhammad Abduh. Teologi Rasional Mu’tazilah harun nasution UIP

[9] Prof.Dr. Rosihin Anwar.CV Pustaka Seti,. Bandung.Hlm 120

[10] Risalah Tuhid.Bulan Bintang.Jakarta. Hlm 10-17

    [11] Drs.Abdul Rozak,M.Ag dan Drs Anwar,M.Ag “Ilmu Kalam”. Penerbit Pustaka Setia. Hlm 137-138



et cetera